TEMPOYAK, Makanan Pengingat Kampung Halaman.
Anda pernah dengar kata itu. Tempoyak adalah hasil fermentasi buah durian (dagingnya saja) yang diberi garam secukupnya. Kira-kira tiga hari kemudian fermentasi durian itu siap untuk di oleh baik sebagai bumbu masakan tertentu atau sebagai sambal yang dipadukan dengan ikan teri, ikan salai, ikan lainnya. Rasanya lumayan asam.
Anda pernah dengar kata itu. Tempoyak adalah hasil fermentasi buah durian (dagingnya saja) yang diberi garam secukupnya. Kira-kira tiga hari kemudian fermentasi durian itu siap untuk di oleh baik sebagai bumbu masakan tertentu atau sebagai sambal yang dipadukan dengan ikan teri, ikan salai, ikan lainnya. Rasanya lumayan asam.
Tempoyak paling populer di seantero Sumatera Selatan (Palembang, OKU, OKU S,OKU T, Musia Banyuasin dan sebagainya) di Palembang dengan mudah kita temukan tempoyak, namun dibeberapa tempat juga dikenal seperti di tanah melayu, kalimantan bahkan di Malaysia. Kalau di dusunku Bumi Genap-OKU Selatan, SUMSEL sana biasa disebut tampuyak karena bahasa Komering tidak mengenal huruf ‘E’. Hampir semua ibu rumah tangga membuat sendiri tempoyak dari durian yang mereka miliki, pada bulan-bulan seperti February, Maret, tempoyak sangat banyak seiring musim durian disana. Dan hampir dipastikan orang-orang asli dusunku menyukai tampuyak.
Kalau Ibu saya dulu juga sering bikin, bahkan terkadang Bapak dan Ibu saya tidak perlu memasak tempoyak terlebih dahulu, tapi langsung diambil dari tempat penyimpanan lalu diuleg sama cabe dan menjadi teman makan nasi. Kalau saya belum sanggup memakan tempoyak seperti itu, harus dimasak dulu atau disambal. Istri saya sudah pandai memasak bahkan sudah mulai suka.
Harus diingat bahwa salah satu sarana pengingat Kampung halaman adalah makanan, ya…makanan yang dulu masa kecil kita sering makan atau nikmati. Jadi jangan tidak bangga menjadi orang kampung, jangan pernah pula menolak makanan kampung.