Quote:

Ini Tiga Negara Terkorup di Dunia


Sebagai organisasi non profit, Transparansi International (TI) baru-baru ini mengeluarkan daftar terbaru indeks persepsi korupsi pada tahun 2013. Hasilnya, Afganistan, Korea Utara dan Somalia menjadi tiga negara terkorup di dunia.

Menurut peneliti utama TI, Finn Heinrich negara-negara yang masuk kategori terkorup itu diprediksikan tidak akan bisa keluar dari jebakan kemiskinan, apabila pemerintahnya tidak mencoba menghadapi korupsi.

Heinrich menyebutkan bahwa negara-negara yang terbawah dalam survei ini adalah negara yang sistem pemerintahannya tidak berjalan secara efektif. Warga, lanjut Heinrich, berusaha melakukan apa pun, entah itu memperoleh layanan atau makanan, agar dapat bertahan hidup.

Pria asal Jerman itu, lantas mencontohkan Afganistan yang masuk dalam tiga posisi terbawah. Walau negara tersebut pernah dikungkung oleh rezim militer barat, NATO, selama satu dekade, namun tidak ada perbaikan nyata dari pengerahan tentara ke sana.

"Pihak barat berupaya tidak hanya berinvestasi di bidang keamanan di Afganistan, tetapi juga menegakkan aturan hukum. Namun, survei yang dilakukan baru-baru ini, menunjukkan bahwa jumlah warga penerima suap masih menjadi salah satu yang tertinggi di dunia," ujar Heinrich seperti dikutip dari vivanews.com.

Sementara rendahnya indeks persepsi korupsi di Korut, lantaran peristiwa kemiskinan yang membelenggu sebagian besar rakyatnya. Kelaparan, ujar Heinrich, malah semakin menyuburkan aksi korupsi.

"Karena, ketika Anda kenal seseorang di partai yang korup, baru Anda dapat bertahan hidup," tutur Heinrich menggambarkan kehidupan di Korut.

Salah satu negara yang menunjukkan perkembangan berarti, yaitu Myanmar. Sebelumnya, mantan pemimpin junta militer telah membuka pintu bagi proses demokrasi dan langsung dilanda investasi besar-besaran. Pemerintah negara itu juga berkomitmen terhadap transparansi dan penegakkan hukum.

Tahun ini, TI melakukan survei terhadap 175 negara. Survei tersebut dibantu para ahli yang bekerja di beragam organisasi seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Afrika, Unit Intelijen Ekonomi, Bertelsmann Foundation, Freedom House dan kelompok lainnya. Peringkat negara diberikan skala 0-100. Di mana 0 berarti sektor publik di negara itu dianggap korup, sedangkan 100 dianggap paling bersih.

Hampir 70 persen dari negara-negara itu memiliki sebuah permasalahan yang serius terkait pelayanan publik. Dari 175 negara, tidak ada satu pun yang meraih angka sempurna 100.

Lima besar negara yang memperoleh angka 80 hingga 89 menunjukkan bagaimana transparansi mendukung akuntabilitas dan mampu menghentikan tindak korupsi. Kelima negara yang meraih skor tertinggi dalam indeks peringkat korupsi TI yaitu Denmark, Selandia Baru, Finlandia, Swedia, Norwegia dan Singapura.

0 komentar:

Posting Komentar