Quote:

Makalah Hubungan Indonesia Dengan International dan negara tetangga lainnya



BAB I
Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi tentang interaksi antara beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi negara-negara, organisasi internasional, organisasi nonpemerintah, kesatuan substansional (kelompok- kelompok atau badan-badan dalam suatu negara), seperti birokrasi dan pemerintah domestik, serta individu-individu. Dalam hubunngan internasional terdapat berbagai pola hubungan antar bangsa seperti : pola penjajahan, pola hubungan ketergantungan, pola hubungan sama derajat antarbangsa. Memiliki arti penting serta sarana hubungan internasional.hubungan yang dapat mengikat dua atau beberapa pihah telah dibuat dalam bententuk aturan yangharus diditaati oleh semua pihak yang mengadakan hubungan dan kerja sama internasional. Ketentuan ini disebut Pacta Sunt Servanda. Perjanjian internasional menjadi hokum terpenting bagi kerjasama internasional Bangsa bangsa di dunia sudah lama melakukan hubungan kerjasama dengan bangsa lain. Ketentuan atas karena perjanjian internasional akan mengakibatkan hokum yang juga sekaligus akanmenjalani kepastian hukum pada perjanjian internasianal hal-hal yang menyangkut hak dan kewajiban antar subjek-subjek hokum internasional. Dari sebagian masyarakat dunia, bangsa Indonesia selalu melakukan hubungan dengan bangsa lainnya. Dalam menjalin hubungan dengan bangsa lain, kita menetapkan politik luar negeri yang "bebas" dan "aktif". Politik luar negeri bebas aktif ini mulai dicanangkan sejak awal merdeka. Bebas artinya bahwa bangsa Indonesia bebas menjalin hubungan dan kerja sama dengan bangsa mana pun di dunia ini. Bangsa kita tidak membatasi hubungan dengan Negara - negara barat saja, juga tidak membatasi dengan bangsa-bangsa timur saja. Indonesia menjalin hubungan dengan semua bangsa di dunia. Aktif artinya bahwa bangsa Indonesia selalu berusaha secara aktif dalam usaha menciptakan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif berdasar pada landasan konstitusional, yakni tercantum pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan pasal 11 UUD 1945. Dalam perkembangan sejarah bangsa Indonesia, pada masa orde lama (tahun 1959 - 1965) pernah terjadi penyimpangan terhadap politik luar negeri yang bebas dan aktif ini. Saat itu bangsa Indonesia cenderung mengeblok ke Rusia (timur).
Pada waktu itu, politik luar negeri Indonesia berporos Jakarta - Pyongyang - Peking. Sebagai salah satu perwujudan politik luar negeri yang bebas aktif, bangsa Indonesia pernah menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 dan juga membentuk Gerakan Non Blok bersama beberapa negara Asia Afrika lainnya.
1.1   Latar Belakang Masalah
Pada umumnya, negara yang telah merdeka dan bedaulat penuh akan mengadakan hubungan dengan negara lain. Setiap negara memiliki perbedaan masyarakat, struktur pemerintah, kepentingan nasional dan perbedaan-perbedaan lainnya. Namun, perbedaan tersebut biasanya menimbulkan suatu kebutuhan yang menyebabkan adanya hubungan internasional. Bahkan tidak bisa dipungkiri bahwa suatu negara yang tidak dapat menjalin hubungan internasional dengan negara lain akan sulit untuk mempertahankan kedaulatannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan internasional diperlukan karena suatu negara memiliki ketergantungan dengan negara lain dalam hal memenuhi semua kebutuhan dan menjaga kedaulatan negaranya. Pada makalah ini akan dibahas beberapa hal mengenai hubungan hubungan internasional yang meliputi hal hal yang melatarbelakangi timbulnya hubungan internasional, kebijakan yang dilakukan Indonesia dalam politik luar negeri dan sengketa sengketa internasional serta berbagai aspeknya.
1.2 Rumusan Masalah Perumusan Masalahnya meliputi :
1. Bagaimana Latar Belakang Munculnya Hubungan Internasional ?
            2. Apa saja Makna Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia ?
3. Jelaskan Pengertian Sengeketa Internasional dan Berbagai aspeknya ?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini kami buat untuk memenuhi Tugas PKN oleh bapah H.Amiruddin S.pd, dimana yang Insya Allah akan dipresentasikan untuk bahan diskusi pada mata pelajaran PKN



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar belakang munculnya hubungan internasional
            Faktor penyebab terjadinya hubungan internasional adalah kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak merata. Setiap negara memiliki sumber kekuatanyang berbeda. Mungkian ada negara yang kaya akan sumber daya alam, ada pula negara yang banyak jumlah penduduknya,sementara negara lain mengandalkan berlimpahnya jumlah ilmuwan. Hal tersebut mendorong kerjasama antar negara dan antar individu yang tunduk pada hukum yang dianut negaranya masing-masing. Hubungan Internasional merupakan hubungan antarnegara atau antar individu dari negara yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut baik dalam hubungan politis, budaya, ekonomi ataupun hankam.
Kerjasama ini tidak hanya diperlukan oleh bangsa atau negara yang berkembang. Akan tetapi, juga negara-negara besar dan maju. Hubungan internasional Indonesia dengan negara lain dilandasi oleh persamaan derajat dan didasarkan pada kemajuan serta persetujuan dari beberapa atau semua negara. .
Beberapa faktor yang ikut menentukan dalam proses hubungan internasional, baik secara bilateral maupun multilateral, antara lain adalah kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber daya, dan letak geografis. Jika suatu negara memiliki kekuatan empat faktor tersebut, maka negara tersebut relatif lebih longgar untuk mengadakan hubungan internasional. Namun, jika empat faktor kekuatan tersebut lemah, maka suatu negara akan sangat membutuhkan hubungan internasional.
Dalam kenyataan, tidak ada negara yang tidak membutuhkan hubungan dengan negara lain. Bahkan negara-negara industry majupun membutuhkan negara-negara lainyang belum maju untuk memasarkan produk-produk mereka. Tidak jarang bahkan negara industry maju membutuhkan bahan mentah yang mungkin lebih banyak dimiliki negara yang sedang berkembang.
Dewasa ini, dengan semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, hampir semua negara telah mengadakan hubungan kerjasama dalam lingkup internasional. Tetapi, harus diakui bahwa pertumbuhan ekonomi di antara berbagian negara tidak berimbang. Ada negara yang sudah sangat maju, sementara sebagian lainnya berusaha untuk mengembangkan ekonominya.
1. Manusa adalahmahluk social sehingga memiliki kecenderungan untuk bergaul dan bekerjasama dengan manusia lainnya. Kecenderungan untuk berkelompok dan bekerjasama manusia lainnya juga didorong oleh naluri untuk memenuhi kebutuhannya baik secara lahirian maupun batiniah.
2. Sebagai bangsa, manusua tak mungkin hidup tanpa menjalin hubungan dengan bangsa lain.
3. Lahirnya era keterbukaan lahirnya era globalisasi, yang imbasnya adalah
a. Hubungan antarbangsa makin erat karena pada era ini kemajuan teknologi informasi makin pesat, sehingga hubungan antar warga dunia tak dapat dibatasi oleh apa pun.
b. Ketergantungan antar warga makin tinggi, sehingga kebijakan demostik suatu negara (bangsa) tak bias dilepaskan begitu saja dari pertimbangan pandangan internasional.
c. Karena ketergantungan antarnegara makin tinggi serta hubungan makin erat, maka tidak dapat dihindari efek negatifnya, yaitu gesekan kepentingan antarn negara yang satu dan negara yang lainnya. Untuk itu, perlu diadakan hubungan internasional guna menyelesaikan masalah-masalah tersebut dengan menentukan pola hubungan yang jelas.
d. Bangsa Indonesia perlu menetapkan pola hubungan dengan bangsa lain dengan landasan yang kokoh baik landasan formal maupun material, sehingga kepentingan nasional tetap dikedepankan. Dengan demikian, dalam percaturan internasional, bangsa kita tetep kokoh dan tidak mudah terombang-ambing serta menjadi subjek dan bukan menjado objek. Selain faktor-faktor tersebut asal mula dari ilmu Hubungan Internasional sebenarnya juga dimulai saat pecahnya perang dunia I (1914-1918), perang yang begitu mengerikan hingga membuat orang percaya bahwa itu adalah perang untuk mengakhiri segala peperangan sebelumnya. Kerusakan dan kehancuran, usaha fisik dan ekonomi diperluas melalui pembunuhan dan pembantaian mengerikan dari seluruh generasi (terutama kaum muda) dalam skala yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Studi ilmu Hubungan Internasional muncul karena keyakinan bahwa perang adalah masalah terburuk yang pernah dihadapi umat manusia dan sesuatu yang harus diakhiri untuk memastikan tidak adanya lagi “kehilangan generasi”.
Pada saat pecahnya perang dunia ke II para pakar ilmu Hubungan Internasional terus berlanjut untuk fokus pada asal muasal hubungan internasional atau antar negara, dalam usahanya untuk memahami penyebab pecahnya perang. Setelah konflik tersebut ada beberapa usaha yang diperbaharui untuk mencapai perdamaian dunia. Ditandai dengan lahirnya PBB pada tahun 1945.
Pada masa yang penuh pengawasan ini, banyak negarawan membentuk pandangan bahwa menghilangkan perang sangatlah tidak mungkin. Lalu mereka lebih memilih untuk berfokus pada bagaimana cara untuk membatasi dan mengontrol konflik global.
2.2 Makna Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia
Suatu bangsa yang merdeka tidak dengan serta merta dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan kemerdekaannya, negara tersebut membutuhkan dukungan dari negara lain. Nah, untuk mendapatkan dukungan tersebut, suatu negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan negara lain. Misalnya, ketika awal berdirinya negara Kesatuan republik Indonesia, untuk memperoleh pengakuan dan dukungan dari negara lain terhadap kemerdekaannya, para pendiri negara kita mengadakan hubungan dengan Australia, Amerika Serikat, Belgia,  Mesir dan sebagainya. Alhasil,negara kita dapat berdiri dengan tegak dan mempertahankan kemerdekaanya sampai sekarang.
Hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain, tentu saja tidak bisa dilepaskan dari kebijakan politik luar negeri suatu negara termasuk Indonesia, perlu dipahamami dulu definisi atau pengertian dari politik luar negeri seperti di bawah ini:
1. Politik luar negeri adalah strategi dan taktik yang digunakan oleh suatu negara dalam berhubungan dengan negara lain.
2. Politik luar negeri merupakan kumpulan kebijaksanaan atau setiap yang ditetapkan oleh suatu negara untuk mengatur hubungan dengan negara lain untuk yang ditujukan untuk kepentingan nasional.
3. Politik luar negeri merupakan penjabaran dari politik nasional, sedangkan politik nasional merupakan penjabaran untuk dari kepentingan nasional atau tujuan negara yang bersangkutan.
Jadi, pada dasarnya politik luar negeri merupakan strategi untuk melaksanakan kepentingan nasional atau tujuan negara yang ada kaitannya dengan negara lain.
Menurut Undang Undang Nomor 37 Tahun 1999 dijelaskan bahwa Politik Luar Negeri adalah Kebijakan, Sikap dan langkah Pemerintah Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan Negara lain, Organisasi Internasional, dan subjek hukum internasional lain dalam menghadapi masalah internasional untuk mencapai tujuan nasional. Disini ditegaskan pula bahwa hubungan luar negeri dan politik luar negeri didasarkan pada Pancasila, UUD 1945 dan GBHN, bahwa politik negeri Indonesia adalah Bebas Aktif yang diabdikan demi kepentingan nasional.Diplomasi juga harus bersifat kreatif, aktif, dan antisipatif, tidak sekadar rutin dan reaktif, teguh dalam berpendirian, serta rasional dan luwes dalam perdebatan.
Dalam sejarah bangsa Indonesia, sejak tanggal 2 September 1948, Pemerintah Indonesia mengambil haluan bebas aktif untuk politik luar negerinya. Dalam siding Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Pemerintah Indonesia menyampaikan sikap politik luar negeri Indonesia seperti berikut. Sikap pemerintah tersebut dipertegas lagi oleh kebijakan politik luar negeri Indonesia yang antara lain dikemukakan oleh Drs. Moh. Hatta. Ia mengatakan,bahwa tujuan politik luar negeri Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara;
b. Memperoleh barang-barang dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat, apabila barang-barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan sendiri;
c. Meningkatkan perdamaian internasional, karena hanya dalam keadaan damai Indonesia dapat membangun dan syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat;
d. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai cita-cita yang tersimpul dalam Pancasila, dasar dan falsafah negara Indonesia.
Politik yang bebas aktif, bebas berarti bahwa bangsa Indonesia bebas menentukan dan berhubungan dengan negara mana pun. Kita tidak membatasi hubungan dengan bangsa- bangsa Eropa saja atau dengan bangsa Timur saja.
Kita berhubungan dengan semua bangsa di dunia. Aktif, artinya bahwa bangsa Indonesia turut aktif dalam menciptakan perdamaian dunia. Perwujudannya, bahwa bangsa Indonesia akan berusaha untuk membantu negara-negara yang terjajah agar terbebas dari penjajahan, tidak mau menjajah bangsa lain, dan selalu mengutamakan jalan pemecahan dengan cara damai terhadap setiap konflik yang terjadi.
2. Tujuan dan Prinsip Politik Luar Negeri Indonesia
Apabila kita simpulkan dari uraian di atas, tujuan politik luar negeri Indonesia bebas aktif ialah:
a. untuk menjaga kedaulatan negara dan mempertahankan kemerdekaan bangsa;
b. ikut serta menciptakan perdamaian dunia internasional, sebab hanya dalam keadaan damai kita dapat memenuhi kesejahteraan rakyat;
c. menggalang persaudaraan antarbangsa sebagai realisasi dari semangat Pancasila. Dalam menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif, bangsa Indonseia menjalankan prinsip-prinsip berikut:
a. Negara Indonesia menjalankan politik damai, dalam arti bangsa Indonesia bersama-sama dengan masyarakat bangsa-bangsa lain di dunia ingin menegakkan perdamaian dunia;
b. Negara Indonesia ingin bersahabat dengan negara-negara lain atas dasar saling menghargai dan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Indonesia menjalankan politik bertetangga baik dengan semua negara di dunia.
c. Negara Indonesia menjunjung tinggi sendi-sendi hukum internasional;
d. Indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman kepada Piagam PBB.
3. Landasan Politik Luar Negeri Indonesia
Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif memilki landasan yang kuat dan kokoh. Landasan tersebut tercantum pada alinea pertama dan keempat Pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 serta pasal 11 UUD 1945. Dalam alinea pertama disebutkan, " penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." Sedangkan dalam alinea keempat dinyatakan, " ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial " Pasal 11 ayat 1 UUD 1945 berbunyi,

"Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain."
Selain landasan tersebut, pelaksanaan politik luar negeri Indonesia bebas aktif juga berdasar pada Keterangan Pemerintah di depan sidang BP-KNIP tanggal 2 September 1948. Politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif tetap diabdikan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Secara sosial bangsa Indonesia menghendaki kehidupan yang damai dengan semua negara di dunia. Sebab itu, kita tidak hanya menjalin kerjasama dengan negara-negara tertentu saja. Kita terbuka terhadap semua bangsa dan negara dalam menjalin kerjasama. Secara kejiwaan, apabila bangsa kita membatasi diri hanya dengan negaranegara tertentu saja, maka dapat menyebabkan bangsa kita terkucil oleh salah satu kelompok. Karena alasan itu juga, bangsa Indonesia menentukan haluan politik luar negeri yang bebas aktif. Bebas artinya dalam menjalin hubungan internasional tidak dibatasi pada negara-negara tertentu saja. Aktif artinya, bangsa kita tak mau tinggal diam dalam upaya menciptakan perdamaian dan keamanan internasional.
4. Pelaksanaan Politik Luar Negeri Bebas Aktif pada Masa Orde Lama
Pada masa orde lama (Demokrasi Terpimpin), politik luar negeri Indonesia pernah belok ke arah negara-negara Eropa Timur atau Uni Sovyet, dan memusuhi negara-negara eropa. Hal ini disebabkan oleh dua faktor penting, yaitu:
a. Faktor dari dalam negeri (intern), yaitu karena dominannya (besarnya pengaruh) Partai Komunis Indonesia (PKI) menguasai kehidupan politik Indonesia;
b. Faktor dari luar negeri (ekstern), yaitu kurang simpatiknya bangsa eropa dan Amerika dalam menghadapi berbagai persoalan di negara Indonesia. Dengan dua alasan itu, pemerintah Indonesia akhirnya membelokkan haluan politiknya ke arah timur (Uni Sovyet). Indonesia mengambil haluan politik luar negeri dengan membentuk Poros Jakarta _ Hanoi _ Phnom Penh _ Peking _ Pyongyang.
Dianutnya politik luar negeri yang cenderung condong ke Sovyet menyebabkan perubahan kehidupan sosial politik bangsa Indonesia. Partai Komunis Indonesia (PKI) berkembang dengan leluasa. Partai-partai politik lain dibubarkan satu per satu, sehingga dalam negara hanya ada satu partai, yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI). Puncaknya terjadilah peristiwa G30S/PKI pada tanggal 30 September 1965.
Faktor penting yang ikut menentukan perumusan politik luar negeri Indonesia :
a. Posisi Geografis, adanya posisi silang, antara dua samudra dan dua benua
b. Penduduk, jumlah penduduk yang besar dan potensial sebagai tenaga yang efektif akan menjadi modal dasar pembangunan.
c. Kekayaan Alam, kekayaan alam yang kita miliki harus dikelola dengan baik
d. Militer, TNI sebagai kekuatan pertahanan senantiasa ditingkatkan profesionalitasnya
e. Perkembangan situasi Internasional, adanya kesenjangan antara negara maju dan negara berkembang, konflik regional, konfik internasional dsb.
f. Kualitas Diplomasi, bagaimana mempersiapkan, merekrut dan mendidik tenaga diplomat yang handal dan profesional sehingga dapat melindungi kepentingan nasional dan dapat mewakili Indonesia di forum-forum internasional.
2.3 Sengketa Internasional dan Berbagai Aspeknya
2.3.1 Pengertian Sengketa Internasional
Sengketa internasional adalah suatu perselisihan antara subjek-subjek hukum internasional mengenai fakta, hukum atau politik dimana tuntutan atau pernyataan satu pihak ditolak, dituntut balik atau diingkari oleh pihak lainnya.
2.3.2 Penyebab Sengketa Internasional
Sengketa Internasional disebut dengan perselisihan yang terjadi antara Negara dan Negara, Negara dengan individu atau Negara dengan badan-badan / lembaga yang menjadi subjek internasional. Sengketa tersebut terjadi karena berbagai sebab, antara lain :
1. Salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban dalam perjanjian Internasional.
2. Perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian Internasional.
3. Perebutan sumber-sumber ekonomi
4. Perebutan pengaruh ekonomi
5. Adanya intervensi terhadap kedaulatan Negara lain
6. Perluasan pengaruh politik& ideologi terhadap negara lain
7. Adanya perbedaan kepentingan
8. Penghina terhadap harga diri bangsa
9. Ketidaksepahaman mengenai garis perbatas-an antar negara yang banyak yang belum tersele-saikan melalui mekanisme perundingan (bilateral dan ).
10. Peningkatan persenjataan dan eskalasi kekuatan militer baik oleh negara-negara yang ada di kawa-san ini, maupun dari luar kawasan.
11. Eskalasi aksi terorisme lintas negara, dan gerakan separatis bersenjata yang dapat mengundang kesalahpahaman antar negara bertetangga.
Penyebab timbulnya sengketa Internasional meliputi berbagai bidang sebagai berikut :
a.       Bidang Politik
Sejak berakhirnya perang dingin, sistem bipolar (perkembangan kekuatan antara dua negara adidaya yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet) berubah. Tahun 1945 dengan munculnya dua block kekuatan besar yaitu blok Barat dan Blok Timur dengan pakta pertahanan NATO dibawah pimpinan Amerika Serikat dan Pakta Warsawa dipimpin Oleh Uni Soviet yang berakhir dengan kejayaan pakta pertahanan NATO mengubah dunia secara drastis.
b.      Batas Wilayah (laut teritorial dan daratan)
Ketidakjelasan batas wilayah perbatasan, baik darat maupun laut, dengan wilayah negara lain merupakan salah satu penyebab munculnya sengketa Internasional. Salah satu contoh ketidakjelasan batas laut teritorial misalnya antara Indonesia dan Malaysia terhadap Pulau Sipadan dan Ligitan (di Kalimantan). Sengketa tersebut diserahkan ke Mahkamah Internasional, hingga akhirnya pada tahun 2003 sengketa tersebut dimenangkan oleh Malaysia.

c.       Bidang Ekonomi
Adanya perbedaan kepentingan dan ketidakcocokan antara industri, contohnya ekonomi Jepang dan Amerika Serikat. Amerika mengatakan bahwa Jepang adalah masyarakat industri yang berbeda dengan negara-negara Barat karena Jepang tidak mau memedulikan konsumsi rakyatnya, tetapi menguasai ekonomi dunia dengan cara merkantilisme atau menguasai perdagangan dan menitikberatkan dirinya sebagai masyarakat produsen.
2.3.3 Masalah-Masalah Internasional
 Masalah internasional adalah masalah yang timbul dalam hubungan antarnegara yang diatur dalam hukum internasional. Masalah Internasional, antara lain sebagai berikut :
a.       Intervensi
Intervensi adalah tindakan suatu negara untuk mencampuri urusan negara lain, intervensi bertentangan dengan hukum internasional bila]
1) Campur tangan tersebut bertentangan dengan kehendak negara yang dicampuri,
2) Campur tangan tersebut mengganggu kemerdekaan politik negara yang dicampuri.
b. Penyerahan (ekstradisi)
Ekstradisi adalah penyerahan seseorang yang dituduh melakukan tindakan pidana atau sudah dijatuhi hukuman oleh suatu negara, dan bersembunyi atau melarikan diri ke negara lain untuk dikembalikan ke negara asal. Orang yang dapat di ekstradisi adalah :
1) Warga negaranya sendiri,
2) Warga negara dari negara yang telah memiliki perjanjian ekstradisi.
c. Suaka (asylum)
Suaka adalah perlindungan yang diberikan oleh suatu negara kepada warga negara dari negara lain. Pemberian suaka didasarkan dua pertimbangan, yaitu pertimbangan kemanusiaan dan pertimbangan politik. Pemberian suaka ini biasanya akan membentuk hubungan antara negara yang memberikan suaka dengan negara yang warga negaranya mendapat suaka.
d.      Hukum Netralitas
Netralitas adalah sikap suatu negara yang tidak turut berperang dan tidak ikut dalam permusuhan. Menurut Grotius ada dua prinsip umum nertralitas, yaitu sebagai berikut :
1) Negera netral tidak boleh berbuat sesuatu yang dapat memperkuat pihak-pihak yang berperang, sedangkan yang berperang berdasarkan alasan perang yang tidak adil. Di samping itu, negara netral tidak boleh menghalang-halang gerakan pihak berperang yang alasan perangnya adalah adil.
2) Jika sulit menentukan adil atau tidaknya suatu perang, maka negara netral harus memperlakukan pihak-pihak berperang secara sama.













BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Hubungan dan kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri di seluruh dunia sehingga terjadi saling ketergantungan antara bangsa dan negara yang berbeda.Karena hubungan dan kerjasama ini terjadi terus menerus, sangatlah penting untuk memelihara dan mengaturnya sehingga bermanfaat dalam pengaturan khusus sehingga tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian antar bangsa di dunia.
Politik luar negeri adalah strategi yang digunakan suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Maka politik luar negeri berhubungan erat dengan kebijakan yang akan dipilih oleh suatu negara. Hal ini terkait dengan politik luar negeri yang diterapkan Indonesia. Kebijakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif tentunya merupakan strategi politik yang diterapkan Indonesia dalam politik global. Agar prinsip bebas aktif ini dapat dioperasionalisasikan dalam politik luar negeri Indonesia maka setiap periode pemerintahan hendaklah menetapkan landasan operasional politik luar negeri Indonesia yang senantiasa berubah sesuai dengan kepentingan nasional. Perumusan politik luar negeri suatu negara tak terlepas dari kepentingan nasional negara yang bersangkutan. Dengan kata lain, ketika kepentingan nasional suatu negara terancam, maka politik luar negeri akan dikeluarkan sebagai salah satu upaya dalam mengamankan kepentingan ansional negara yang bersangkutan.
Sengketa internasional adalah suatu perselisihan antara subjek-subjek hukum internasional mengenai fakta, hukum atau politik dimana tuntutan atau pernyataan satu pihak ditolak, dituntut balik atau diingkari oleh pihak lainnya.
B.     Saran
Hubungan internasional sangatlah penting bagi suatu Negara, dalam era globalisasi yang sangat kompleks ini tidak ada suatu Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan adanya hubungan internasional, pencapaian tujuan Negara akan lebih mudah dilakukan dan perdamaian dunia akan mudah diciptakan. Realitas menunjukkan bahwa setiap bangsa memiliki kebutuhan mempertahankan kelangsungan hidupnya dan tidak selalu dapat dipenuhi oleh potensi setiap bangsa. Keadaan yang demikian mendorong untuk saling mengadakan hubungan antar negara.

Berita OKU Selatan

Kejadian yang memilukan

TEWAS MENGENASKAN: Jenazah Tomi di saat berada di Puskesmas Banding Agung. Bocah yang tak berdosa ini tewas setelah ditebas Alamsah yang masih kakak sepupunya sendiri. Korban meninggal di tempat kejadian, dengan kondisi leher nyaris putus


BANDING AGUNG – Naas nasib yang dialami Tomi Yulianto (8).  Warga Lingkungan 3 kelurahan Bandar Agung kecamatan Banding Agung ini tewas mengenaskan, dengan luka tebasan di bagian leher, dan nyaris putus.  Korban yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar ini tewas dibunuh oleh Alamsyah (32), yang masih sepupu korban, kemarin (8/6) sekitar pukul 07.30 WIB
Aksi pembunuhan yang dilakukan Alamsah ini diduga lantaran pembagian uang warisan yang tak merata.  Tersangka kesal dengan ayah korban, karena hanya mendapatkan jatah Rp 5 juta, dari hasil jual rumah senilai Rp 145 juta. Bagaimana kejadiannya? Informasi yang dihimpun koran ini, peristiwa berdarah ini terjadi kemarin pagi.  Saat itu korban bersama temannya, Pebri sedang bermain di depan rumah tersangka.  
Saat itu, dari dalam rumah, tiba tiba Alamsah, keluar dan memanggil korban untuk masuk ke rumahnya.  Sedangkan Pebri, teman korban diminta untuk pulang oleh tersangka.
Setelah korban masuk ke dalam rumah tersangka, dia pun langsung menutup pintu rapat rapat.  Dan ternyata di dalam rumah itulah, Alamsah menghabisi nyawa Tomi, dengan menebas leher korban dan kepala korban.
Pebri yang diminta pulang oleh tersangka ternyata diam diam mengintip dari luar rumah.  Pebri mengaku curiga, kenapa korban tak keluar rumah
Dari situlah, terungkap jika korban memang dibunuh.  Pebri yang mengintip dari luar, melihat ada darah di dalam rumah.  Ketika itu pula Pebri langsung memanggil Umi Widina, tengganya.  Dan begitu melihat ke dalam rumah, ternyata ceceran darah masih segar di lantai rumah. Seperti ada dipotong dan diseret di belakang rumah.  Korban Tomi sudah ditemukan tak bernyawa di rumah tersangka.
Setelah itu baru banyak warga berdatangan untuk melihat Tomi dan langsung di bawa warga ke puskesmas Banding Agung untuk di bersihkan serta menjahit luka korban yang dialaminya.
 
“Pebri ini manggil aku, katonyo ado darah didalam rumah tersangka.  Langsung aku masuk kedalam rumah nak jingok jelas nian, memang benar yang diucapkan Pebri. Dalam rumah itu banyak nian darah dan aku langsung mengikuti darah itu seperti ado yang diseret diruangan yang gelap. Lalu aku jinggok ado gundukan karpet plastik, aku singkapke ternyato Tomi lah bersimbah darah dijingok napasnyo dak katek lagi. Dan langsung dibawak warga ke puskesma,”ujar Umi.   
Pembunuhan ini sendiri diduga pasal warisan rumah yang dijual dengan harga Rp 145 juta. Pembagian uang tersebut sepertinya tak adil. Keluarga hanya mendapatkan uang Rp 5 juta satu orang.  Dalam keluarga ada 9 kakak beradik. Sisa dari pembagian tersebut semuanya dengan Azhar, yang merupakan ayah korban.  Justru itu menimbulkan ada dendam diantara keluarga tersebut dan menimbulkan malapetaka.
  
Sementara Ayah korban Azhari mengaku sangat terpukul.  Dia tak menduga, anaknya dibunuh oleh keponakanya sendiri. Apalagi saat kejadian, dia tak berada di rumah.  Azhari menghadiri hajatan keluarganya di Desa Banding Talang.  Azhari mengaku tak mengetahui pasti kejadian tersebut.  Dirinya dijemput saudaranya untuk pulang karena anaknya ditabrak motor dan dilarikan ke puskesmas.  Sesampai di Pukesmas, betapa terkejutnya dia, mendapati anaknya telah meninggal dengan luka yang cukup parah.
“Aku dak mengerti kenapo jadi cak ini apa salah Tomi sampai dio dibunuh,”ucap ayah korban yang masih tak percaya apa yang membuat keponakanya itu tega menghabisi anaknya yang tak lain adek sepupunya sendiri. “Aku dak dedam karno dio masih keluargo, tapi aku minta dio (pelaku) itu dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku ,”ucap Azhar.
Menurut Arman, orang tua tersangka sekaligus paman korban mengaku juga tak tahu pasti  kejadian tersebut. Menurutnya, memang rumah orang tuanya dijual oleh Azhar, yang juga adiknya dengan harga Rp 140 juta.  Dan dalam pembagian harta penjualan rumah itu, ia hanya mendapatkan uang Rp5 juta.
“Mungkin ado dendam.  Kareno adik aku Azhar jualkan rumah wong tuo kami sehargo 140jt.  Kami kebagian Rp 5 juta.  Memang selamo ini wong tuo kami melok Azhar. Mungkin gara-gara pembagian yg dak adil tula penyebab kejadian ini. Dulu pernah aku suruh kepada Alamsah tanyokan langsung siso duit itu  kepada Azhar.  Tapi dak berani nanyo secara langsung,” ujar Amran ayah tersangka.
Kapolres OKU Selatan AKBP Wira Satya Triputra SIK MH melalui Kasatreskrim AKP Firniyanto SH membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya turun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.

“Tersangka kini sudah kita amankan setelah sempat berlari. Untuk motif sementara dari informasi yang kita tangkap, karena harta warisan.  Namun kita belum menyimpulkan karena kita masih perlu memeriksa saksi-saski dan pihak kelurga.
Yang pasti tersangka beserta barang bukti sudah kita amankan,” ujarnya. (nex)

Sumber Berita: http://www.harianokuselatan.com/berita-bocah-8-tahun-tewas-ditebas-sepupu.html#ixzz3491pulSg

Sejarah Danau Ranau Dengan Goa Putri OKUS & OKU




Danau Ranau mempunyai luas 128 km persegi atau 8x16 km mempunyai cerita legenda yang menarik. Menurut cerita yang berkembang selama ini, alkisah pada zaman dahulu kala di sebuah desa yang subur di tepi sebuah paya-paya (rawa) yang luas tinggallah seorang tetua adat. Paya-paya tersebut ditumbuhi oleh pohon-pohon Reranau. Di samping itu tumbuh pula sebatang pohon Hara yang sangat besar. Di pohon ini banyak sekali burung-burung yang bersarang dan di antaranya terdapat sepasang burung yang besar sekali dan menjadi pimpinan diantaranya.

Mata pencaharian penduduk desa itu adalah mencari ikan serta bercocok tanam dengan berladang dan menggarap sawah. Karena suburnya daerah ini, banyak orang yang berdatangan dan bermukim serta mencari nafkah dengan bercocok tanam. Untuk itu, mereka membuka lahan-lahan baru yang masih subur, namun makin lama penduduk berladang sampai ke puncak-puncak bukit dan gunung-gunung bahkan sampai ke hutan larangan. Mereka selalu berpindah-pindah mencari lahan baru yang masih subur. Larangan serta aturan adat dalam berladang sudah tidak diindahkan lagi oleh penduduk, mereka tidak mau lagi mendengar petuah yang diberikan oleh pemimpin adat.

 Seiring dengan perkembangan zaman, jumlah penduduk semakin banyak dan kesibukan orang tua untuk mengasuh anak-anaknya makin meningkat. Akibatnya anak-anak kurang diperhatikan sehingga mereka tidak hanya bermain tetapi sudah mulai merusak. Mereka mulai mengganggu burung-burung dan mengambil sarangnya di sekitar paya-paya dan yang hidup di pohon-pohon. Anak-anak ini menangkap burung dan mengambil sarangnya untuk dijadikan permainan. Melihat keadaan ini, kedua burung besar itu menjadi sangat marah. Mereka mulai menyerang orang-orang yang lewat serta orang yang berada di dekat sarangnya. Nampaknya kedua burung besar itu melakukan protes atas gangguan terhadap kehidupannya.

Penduduk mulai mencoba mengusir burung tersebut dengan jalan menebang pohon Hara namun tidak berhasil, bahkan kedua burung itu menjadi semakin ganas. Beberapa orang sepakat untuk mengadukan berita ini pada tetua adat yang selama ini mereka lupakan dan memohon bantuannya untuk mengusir kedua burung tersebut. Setelah berbincang-bincang dan mendapat petuah, mereka akhirnya pulang. Sementara itu, tetua adat memohon petunjuk dan kekuatan untuk memusnahkan kedua burung yang telah menyebabkan malapetaka bagi orang kampung.

Setelah beberapa waktu penduduk laki-laki dikumpulkan dan pada hari yang telah ditentukan dengan dipimpin oleh tetua adat, masyarakat beramai-ramai pergi ke tepi paya-paya. Tidak lama kemudian, kedua burung itu datang menyerang, namun tetua adat telah siap menghadapinya dengan mengerahkan segala kekuatan dan kesaktiannya. Akhirnya, tetua adat dapat mengusir kedua burung ganas itu.

Kemudian atas petunjuk dari tetua adat, maka penduduk akhirnya berusaha untuk menebang pohon Hara dan pohon Reranau. Tetapi kedua pohon itu seolah memiliki kekuatan sehingga tidak mempan ditebang. Setelah tetua adat menancapkan kapaknya, barulah penduduk beramai-ramai dapat menebangnya, pohon Hara itu akhirnya tumbang. Dari pohon Hara yang ditebang itu keluarlah mata air, makin lama makin banyak yang akhirnya menggenangi paya-paya tersebut. Kini terbentuklah sebuah danau yang besar dan indah, yang disebut dengan Danau Ranau. Untuk menghormati jasa tetua adat, maka penduduk memberinya gelar "Singa Juru" yang berarti pemimpin gagah berani dan bijaksana.

MISTERI GOA PUTRI

Bila anda sudah mencapai Baturaja dan Danau Ranau, sempatkanlah untuk mengunjungi tempat Wisata Goa Putri yang sangat terkenal dengan cerita mengenai seorang putri dengan perangkat istananya yang sudah menjadi stalagtit dan stalagmit ini. Goa Putri ini terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Pengandonan, sekitar 35 km dari kota Baturaja.

Letak Goa Putri sangat mudah dicapai karena letaknya yang tidak jauh dari jalan raya utama lintas Baturaja-Prabumulih-Palembang. Di jalan masuk ke arah Goa Putri, terdapat sebuah jembatan besi di atas Sungai Ogan dan ada papan penunjuk arah ke Goa Putri dengan tulisan Objek Wisata Goa Putri. Dari atas jembatan anda bisa melihat aktivitas masyarakat desa yang sedang mencuci dan mandi di sungai tersebut. Namun ada salah satu hal yang menarik di sungai tersebut, yaitu adanya sebuah batu yang seolah "tumbuh" di tengah sungai. Batu tersebut kini mulai ditumbuhi rerumputan yang menutupi bentuk aslinya. Konon menurut cerita yang berkembang di masyarakat, batu inilah yang dikisahkan dalam legenda sang Putri Balian yang dikutuk menjadi batu oleh seorang yang sakti mandraguna di masa itu yang bernama Si Pahit Lidah.

Tidak jauh dari sungai tersebut, kira-kira 1 km, anda bisa menemukan sebuah goa yang oleh penduduk setempat disebut Goa Selabe atau yang sekarang disebut Goa Putri. Panjang goa ini lebih dari 150 meter dan masih sangat alami serta tidak tembus, artinya kita harus kembali menuju jalan masuk bila akan keluar. Goa ini belum dipasangi listrik hanya pada bagian depan saja yang sudah dipasangi listrik, sehingga pengunjung yang datang melihat Goa Putri tidak bisa singgah hingga ke dalam. Untuk yang gemar berpetualang tidak akan ada halangan, dengan berbekal lampu senter sudah cukup untuk masuk ke goa tersebut.

Tidak bisa dipastikan kapan goa ini ditemukan, tapi menurut cerita yang berkembang, memang goa ini sudah ada sejak dulu dan masyarakat sekitar menyebutnya Goa Putri yang dalam bahasa setempat disebut Susumen Dusun. Susumen berarti goa dan dusun berarti desa.

Menurut legenda yang dipercaya sampai sekarang, dulu tinggallah seorang Putri Balian bersama keluarganya. Suatu ketika, Sang Putri mandi di muara Sungai Semuhun (sungai yang mengalir dalam goa, bermuara di Sungai Ogan), persis pada pertemuan sungai dengan Sungai Ogan.

Pada suatu saat, kebetulan seorang pengembara sakti lewat, yang dikenal dengan nama Si Pahit Lidah. Melihat Sang Putri yang hendak mandi di sungai, Si Pahit Lidah mencoba menegur. Namun tidak diperdulikan sama sekali oleh Sang Putri. Sampai beberapa kali Si Pahit Lidah menegur Sang Putri, tetap saja tidak dihiraukan oleh Sang Putri. Si Pahit Lidah kemudian menggumam, "Sombong benar si Putri ini, diam seperti batu saja.." Gumaman itu langsung mengenai Sang Putri, sehingga serta merta Sang Putri berubah menjadi batu. Itulah batu yang terdapat di Sungai Ogan.

Si Pahit Lidah kemudian melanjutkan perjalanannya. Tak disangka sampailah sang pengembara di depan lokasi yang sekarang menjadi goa. Si Pahit Lidah kemudian menggumam lagi. "Katanya ini desa, tapi tidak kelihatan orangnya, seperti goa batu saja." Dan jadilah tempat itu sebagai goa batu. Itulah legenda terjadinya Goa Putri.

Memasuki Goa Putri, banyak keindahan alam yang ciptaan Tuhan yang menakjubkan dapat anda saksikan. Bagaikan peninggalan kerajaan pada zaman dahulu yang telah runtuh namun masih utuh. Dinding goa yang dipenuhi stalagmit dan stalagtit menambah keindahan goa tersebut. Pada pintu masuk dapat anda lihat patung seekor singa yang seolah-olah sedang menjaga pintu. Sementara di dalam goa terdapat tempat peraduan Sang Putri, pelaminan Sang Putri lengkap dengan gambar mahkota di atasnya, singgasana raja serta lumbung padi yang kesemuanya itu sudah berbentuk batu. Yang lebih menarik lagi adalah adanya ruang keluarga raja lengkap dengan "wastafel" untuk mencuci tangan. Di sana terdapat aliran air yang sangat bersih dan dingin. Menurut cerita orang-orang yang di sana, jika anda mencuci muka dengan air tersebut bisa membuat anda awet muda, kulit muka tidak kelihatan tua.

Kisah tentang Goa Putri ini memang penuh misteri, entah kapan bisa terungkap. Mungkin hanya keajaiban alam biasa seperti kata seorang antropolog dari Bandung yang pernah melakukan studi di sini. Dia menyatakan bahwa Goa Putri dan kawasan sekitarnya adalah bekas lautan luas berusia 350 tahun sebelum masehi dan yang menjadi goa itu hanyalah sebuah batu karang.

Si Pahit Lidah

Siapa sebenarnya Si Pahit Lidah itu? Kalau anda pernah menonton film yang dibintangi oleh Advent Bangun sebagai Si Pahit Lidah, tentu anda akan mengenal legenda Si Pahit Lidah. Mengapa setiap kata-kata yang keluar dari lidahnya begitu "manjur" sehingga orang pun bisa berubah menjadi batu atau desa berubah menjadi goa batu.

Dari mana asal muasalnya Si Pahit Lidah? Sang pendekar ini sebenarnya hanyalah seorang pembantu yang bekerja pada seorang Kiai sakti. Setelah sekian lama bekerja pada Kiai, ia lalu berkeinginan meminta ilmu pada Kiai tersebut. Suatu saat Sang Kiai sudah merasa bosan karena berkali-kali mendengar permintaan pembantunya.

Karena si pembantu berkeinginan untuk segera pulang ke kampung halamannya, maka dipanggillah lelaki muda itu untuk menghadap Kiai. Kemudian Sang Kiai meminta lelaki itu untuk membuka mulutnya. Pada saat mulutnya terbuka, Sang Kiai lalu membuang ludah ke dalamnya. "Katanya kamu minta ilmu, ya itulah ilmu yang saya berikan, sekarang kamu boleh pulang", kata Sang Kiai. Nah kesaktian lelaki itu kemudian ternyata terletak pada lidahnya. Setiap kata-kata yang keluar dari lidahnya sungguh berbahaya karena semua bisa menjadi kenyataan.

Si Pahit Lidah juga mempunyai teman yang sakti yang dikenal dengan nama Nenek bermata empat atau Puyang Mata Empat. Keduanya ingin mengadu kesaktian dengan memilih tempat di sekitar Danau Ranau. Keduanya juga sepakat dengan cara saling ditimpa dengan buah aren, persis di bawah pohon aren. Yang pertama duduk di bawah pohon aren adalah Nenek Bermata Empat dan Si Pahit Lidah naik ke atas pohon aren dan memotong serangkaian buah aren. Begitu rangkaian buah aren jatuh persis di atas ubun-ubun kepala, Nenek Bermata Empat dengan mudah mengelak, karena ia bermata empat. Kendati Si Pahit Lidah marah-marah karena tidak bisa mengalahkan Nenek Bermata Empat tapi ia tetap harus menghormati perjanjian dan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.

Giliran Si Pahit Lidah untuk duduk di bawah pohon aren dan Nenek Bermata Empat naik ke atas pohon aren untuk memotong buah aren. Begitu tangkai buah aren dipotong, rangkaian buah itu jatuh persis di atas kepala Si Pahit Lidah. Tanpa bisa mengelak, karena Si Pahit Lidah tidak bisa memprediksi saat jatuhnya rangkaian buah aren itu, lelaki itu akhirnya mati konyol. Karena penasaran, Nenek Bermata Empat ingin mengetahui lebih jauh mengapa sang jagoan bergelar Si Pahit Lidah, lalu ia mencicipi lidahnya. Dan apa yang terjadi kemudian? Sekonyong-konyong Nenek Bermata Empat itu langsung mati karena lidah Si Pahit Lidah mengandung kesaktian.

Kabarnya, makam Si Pahit Lidah berada di hutan yang berada di kawasan Danau Ranau. Sayangnya tidak banyak yang tahu tentang hal ini termasuk warga setempat. Sebenarnya berbagai legenda yang ada di Danau Ranau dan sekitarnya ini sangat potensial untuk dikemas sebagai paket wisata khusus.